Profile

Dulu sebuah kampung yang kumuh dan lusuh serta tampak dengan keluh kesah. Tak menggambarkan panorama sebuah tempat yang menarik sama sekali, sepi tanpa pengunjung. Dikatakan demikian, diakui tempat ini bukan sebuah kampung wisata, melainkan sebuah kampung biasa, tak ada yang istimewa dengan kampung ini. Boleh dibilang kampung kering kerontang atau gersang. Walaupun demikian, ternyata kampung ini banyak mengandung misteri, cerita-cerita mistik, kejadian langka, mengerikan dan juga menakjubkan, yang akhirnya berubah menjadi sebuah tempat yang ramai.

Dalam bidang seni kampung ini, dulu saat "zaman kingkilaban" pernah muncul sebuah kampung lelucon, ada seni réog, wayang golék dan topéng, Seni lawaknya sempat muncul di tahun 1970 an.

Peristiwa Langka
Dalam kesejarahan kampung Calung pernah disinggahi pesawat jenis helikopter, pertama di tahun 70 an ada sebuah pesawat helikopter turun di lapangan bola dekat kantor Desa Karangmulya, yang menurut informasi pesawat tersebut kehabisan bahan bakar. Kemudian di tahun 80 an ada juga pesawat helikopter yang singgah dan terakhir di tahun 2000 an tat kala Gubernur Jawa Barat berkunjung ke Karawang, ternyata yang terpilih adalah Lapangan Kecamatan Telukjambe Barat. Dan ini menandakan bahwa peristiwa langka, pertanda kampung ini berpotensi untuk menjadi daerah yang maju dalam percepatan pembangunannya dan sangat memadai untuk dijadikan sebuah kota, atau dengan tersinggahinya pesawat-pesawat terbang tersebut, bisa mungkin di daerah Telukjambe atau Karawang ini dibangun sebuah Bandara nasional atau internasional, ternyata memang site planenya sudah diinformasikan. Kalaupun rancangan itu kurang disetujui karena menyangkut keamanan, paling tidak di masa mendatang, pasti bandara tersebut bisa dibangun, walaupun hanya sebatas bandara transit. 
Dalam bidang olahraga juga kampung ini menjadi kuda hitam bagi daerah-daerah lain, seperti sepak bola, voley Ball, pencak silat, tenis meja, badminton dan catur. Bahkan, dalam dunia permainan catur kampung ini boleh dibilang kampung catur, karena di tahun 80 an, hampir semua anak laki-laki kecil, remaja dan dewasa bisa main catur. 
Dari situ melahirkan pecatur-pecatur tangguh di tingkat kabupaten atau di atas setingkatnya seperti propinsi. 
Sampai-sampai salah seorang grandmaster pecatur tingkat dunia pernah ada yang berkunjung ke kampung ini, itu dulu. Sekarang dengan kemajuan modernisasi, olahraga-olahraga sepertinya tidak menampakkan lagi kegiatan secara biasa, ketika nongkrong di warung-warung pinggir jalan, karena mungkin sudah terdesak kemajuan informasi teknologi (IT) melalui fasilitas elektronik atau gadget androin maupun personal computer (PC), yang dilakukan bukan lagi manual melainkan bermain online pada jaringan internet.

Terpilih menjadi kota Kecamatan
Kampung Calung terpilih menjadi lokasi pemekaran Kecamatan Telukjambe, dan pemekaran berdasarkan Perda No.2 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan pada Daerah Kabupaten Karawang, otomatis jika induk kecamatan Telukjambe menjadi Telukjambe Timur dan daerah pemekarannya menjadi kecamatan Telukjambe Barat yang berkedudukan di Kampung Calung Desa Karangmulya, yang pada awalnya tidak ada informasi digadang-gadang menjadi ibukota kecamatannya di kampung tersebut, tetapi setelah lokasi lain yaitu Kampung Kobakbiru Desa Karangmulya tidak memberikan kontribusinya. Maka kampung lain di desa ini, Calung menjadi calon ibukota kecamatannya, dan ini secara kebetulan sekali, menurut penulis setuju sekali, alasannya disebabkan kampung ini sangat tertinggal masalah penataan lingkungan, katakanlah kampung yang kumuh dan lusuh. Barangkali dengan terpilihnya kampung kelahiran ini fihak pemerintah kecamatan atau kabupaten memberikan kontribusi untuk mengembangkan kampung ini. Paling tidak merekomendasikan pembenahan lingkungan seperti infrastruktur jalan dan saluran irigasi. Karena menurut analisa kami, tidak sepantasnya sebuah daerah yang menjadi ibukota kecamatan kelihatan begitu kumuh dan tidak beraturan, apalagi di sepanjang jalan utama tidak terlihat rapi, artinya jalan-jalan utama yang ada di kecamatan Telukjambe Barat kelihatan bolong-bolong dan belah-belah pokoknya rusak berat. Jika bukan pemerintah setempat siapa lagi yang harus memperbaiki, apakah harus warga memperbaiki jalan.